<p> Belok Sidan (28/11/2019)<br /> Karya agung atau upacara besar di Pura Pucak Mangu, Desa Adat Tinggan, Pelaga, Badung tak hanya unik karena digelar setiap 10 tahun sekali. Salah satu tradisi menarik dari karya agung adalah adanya tradisi mapeed atau maleladan. Ini adalah salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu krama atau warga adat. Seperti apa?<br /> <br /> Mapeed atau maleladan ini adalah tradisi membawa persembahan bersama-sama menuju pura dengan berjalan kaki. Iringan akan berjalan perlahan dan rapi dalam bentuk barisan. Biasanya peserta mapeed didominasi oleh perempuan dengan persembahan dan pakaian yang seragam.<br /> <br /> Tradisi mapeed saat karya agung di Pura Pucak Mangu tak hanya diikuti oleh warga adat setempat. Melainkan juga warga dari desa adat sebelahnya, seperti Desa Belok Sidan. Warga desa adat atau Pangempon Pura Puncak Antapsai Bon di Desa Belok Sidan tersebut bergilir membawa persembahan berupa hasil alam ke pura.<br /> <br /> Tokoh Masyarakat Belok Sidan I Made Rumawan mengatakan &quot;Tradisi Mapeed seperti ini rutin dilakukan oleh pangempon Pura Puncak Bon setiap Piodalan di Pura Puncak Mangu karena kedua Pura tersebut mempunyai hubungan baik secara Sekala dan Niskala. Selain itu juga sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Desa Belok Sidan atas karunia dan hasil alam yang melimpah&quot;. Tegas I Made Rumawan selaku Tokoh Masyarakat Desa Belok Sidan. (001/KIM BS)</p>
Uniknya Upacara "Mapeed" Dilakukan Oleh Masyarakat Desa Belok Sidan.
29 Nov 2019