<p> Belok/Sidan (23/09/19)<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pada saat piodalan di Pura / tempat suci yang ada di Banjar Jempanang. Dimana saat itu seluruh masyarakat datang ke pura untuk sembahyang dan mendekatkan diri dengan Tuhan yang maha esa. Hal ini dimanfaatkan oleh sejumlah&nbsp; pedagang pedagang kecil yang ada di Banjar Jempanang. Selain dapat menjalankan kewajiban mereka sebagai agama Hindu, yaitu untuk sembahyang kepura, namun mereka juga dapat memanfaatkan situasi keramaian yang ada pada saat itu, dengan cara berjualan. Mulai dari pedagang nasi hingga pakaian, mereka merasa sangat terbatu, dan menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka, walaupun acaranya hanya berlangsung paling lama sekitar tiga hari, namun mereka sangat mensyukuri hal tersebut. mengapa tidak mereka bisa berjualan di areal tempat tersebut.<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Melihat tempat berjualan yang tidak terlalu luas dan mereka harus berbagi dengan pedagang yang lainnya, sehingga banyak pedagang memiliki inisiatif lain, seperti memakai mobil pick up kecil hingga sepeda motor agar mereka bisa ikut mencari nafkah disaat piodalan.<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Para pemedek yang berada di Pura pun merasa terbantu dengan adanya pedagang pedagang kecil di sekitar areal Pura.&nbsp; Karena pasti mereka merasakan haus dan lapar sebelum atau sesudah melakukan ritual persembahyangan/ ngayah.&nbsp; sehingga tidak perlu pulang untuk makan dan minum. I Made Tawan selaku kelihan desa adat Banjar Jempanang, mengapresiasi antara pedagang dan masyarakat. &quot;Ini merupakan pemandangan yang sering terjadi pada setiap upacara di pura, dan saya juga melihat para pedagang kecil yang ada di Banjar saya, sangat merasa terbantu untuk menambah penghasilan mereka&quot;, ungkapnya. (003/KIM BS)</p>
Ladang Penghasilan Para Pedagang Kecil Saat Piodalan di Banjar Jempanang.
26 Sep 2019