<p> Belok/Sidan(25/08/19)<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Seorang kakek tua bernama I Wayan Pageh berasal dari Banjar Sekarmukti, desa Belok/Sidan, memanfaatkan bambu sebagai sumber mata pencahariannya. Kakek (75) th ini memakai sisa potongan bambu yang dibuang oleh saudagar karena tidak laku dijual, lalu ia jadikan alat-alat upacara oleh umat Hindu di Bali. Seperti misalnya pancak, tusuk sate dan sanggah penjor, dengan penghasilan kurang lebih lima puluh ribu per hari, membuat kakek yang sudah lanjut usia tersebut tidak bergantung kepada anak-anaknya yang sudah berkeluarga.<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Mengingat usia yang sudah tua dan renta, dan tidak mampu untuk bekerja seperti dulu lagi, namun tidak membuat semangat bapak dari lima orang anak ini padam. Dengan keadaan yang seperti ini saja ia masih mampu untuk bertahan hidup dan berusaha agar&nbsp; tidak bergantung kepada orang lain, termasuk anak-anaknya.<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp; Di desa Belok/Sidan khususnya di Banjar Sekarmukti, memang masih banyak masyarakat yang sudah lanjut usia namun masih produktif dalam hal bekerja menurut keterangan I Made Jhontara selaku kelihan dinas Banjar adat Sekarmukti. &quot;Banyak orang tua yang masih produktif dalam bidang pekerjaan, mungkin ini semua karena gaya hidup mereka yang sehat sehingga di usia yang sudah berumur mereka masih tetap sehat&quot; pungkasnya. (003/KIM BS)</p>
Menikmati Usia Senja, Bambu Pun Jadi Mainan Wayan Pageh.
27 Aug 2019