<p> Belok/Sidan (20/07/19)<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kita tahu bahwa desa belok/sida merupakan pusat pertanian yang sangat besar di daerah kabupaten Badung, dengan hasil yang berkualitas dan melimpah. Mulai dari hasil padi, jeruk, asparagus, hingga kopi. Dimana sistem pemasarannya pun berbeda-beda. Mulai dari dijual langsung kepengepul, hingga di kontrakan atau masyarakat setempat sering menyebutnya dengan &quot;pejeg&quot; atau mepajegan.<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Seperti yang terjadi saat ini di Banjar Sekarmukti, dimana salah satu petani jeruk yaitu I Wayan Pamit menjual semua hasil kebun jeruknya dengan sistem Pajeg. Yaitu dimana seorang pengepul jeruk membeli langsung kelahan jeruk milik petani. Dan membelinya pun tidak lewat timbangan, hanya memakai perkiraan saja. Namun cara ini justru lebih diminati oleh para petani, karena dirasa lebih cepat menghasilkan uang, dan tidak perlu susah payah untuk memanennya. &quot;Hampir setiap tahun saya menjual hasil kebun saya dengan cara ini, karena dibayarnya sebelum mulai di panen&quot;, ungkap I Ketut Pamit salah satu petani Banjar Sekarmukti. (003/KIM BS)</p>
Sistem "Pajeg" Masih Menjadi Primadona Petani Belok/Sidan.
01 Aug 2019