<p> Belok sidan (14/05/2019)<br /> Masyarakat di Banjar Penikit sebagian besar menjadi pengusaha semat, setelah mencari makanan untuk ternak sapi yang dipelihara mereka mengisi waktu luang untuk membuat kerajinan semat.<br /> <br /> Bambu yang digunakan&nbsp; untuk membuat semat adalah bambu tamblang/ tiing tamblang, karena bambu tamblang sangat mudah dicari dan hanya bambu tamblang yang paling bagus untuk dibikin semat.<br /> <br /> Ni Wayan teker adalah salah satu warga yang membuat kerajinan semat mengatakan bahwa &quot; saya sudah lama menekuni profesi membuat semat ini karena tidaklah begitu sulit membuat kerajinan semat dan bahannya tidaklah begitu sulit untuk dicari, satu hari saya bisa menyelesaikan 2-3 batang bambu setiap harinya setelah mencari makanan ternak sapi yang saya pelihara&quot;. Jelasnya<br /> <br /> Setelah semat jadi dan dijual dengan harga 25 ribu satu set/ satu ikat besar,&nbsp; dalam waktu sepuluh hari masyarakat bisa mendapatkan 15-20 set semat, cukuplah untuk kebutuhan sehari-harinya.<br /> <br /> Kelian dinas Banjar Penikit mengatakan bahwa &quot; selain menjadi peternak masyarakat di Banjar Penikit mengisi waktu dengan membuat kerajinan semat, mereka sangat kreatif untuk mencari tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-harinya di rumah tangga&quot;. Pungkasnya<br /> (004/KIM BS)</p>
Semat menghidupi keluarga Ni Wayan Teker di Banjar penikit
17 May 2019