<p> Belok/sidan(08/05/19)<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pengerajin Seni ukir yang ada di Banjar Sekarmukti saat ini sudah semakin berkurang. Dikarenakan banyak pengerajin Seni ukir yang sudah beralih menjadi petani dan peternak, dan banyak juga yang beralih menjadi buruh harian. Karena dirasa lebih mudah dan pekerjaannya pun selalu tersedia setiap hari, dibandingkan dengan seni ukir yang pekerjaannya tidak setiap hari, tergantung pesanan yang ada.<br /> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; I Gusti Ketut surat yang berasal dari Banjar Sekarmukti, desa Belok/sidan. adalah salah satu pengerajin Seni ukir yang masih bertahan sampai saat ini, disaat banyaknya pengerajin yang lebih memilih menjadi petani ataupun buruh harian di kebun warga. Sudah kurang lebih dua puluh tahun, bapak dari dua orang anak ini menekuni profesi menjadi pengerajin Seni ukir hingga saat ini. &quot;Hanya pekerjaan ini yang saya punya, walaupun upah hariannya bisa dibilang cukup besar mulai dari Rp.150.000 hingga Rp.200.000, namun kedala yang saya hadapi iyalah order Tau pesanan yang tidak setiap hari ada&quot;, pungkas I Gusti Ketut Surat. (003/KIM BS)</p>
Pengerajin Seni Ukir Di Banjar Sekarmukti Semakin Berkurang.
13 May 2019