<p> <span class="_5yl5"><span>Belok/Sidan (26/08/2018) </span></span></p> <p> <span class="_5yl5"><span>Banten merupakan salah satu sarana bagi umat hindu kususnya Bali untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, banten sangat diperlukan saat upacara keagamaan tidak terkecuali pada saat tradisi _"Maseserah" Pengantin di Br.Sekarmukti Belok/Sidan. Ada yang unik bahkan tidak bisa ditemui di tempat lain. Banten yang dihaturkan harus dibuat oleh orang yang belum menikah yaitu Pemuda (Krama Suci). Disamping untuk mempertahankan tradisi, hal tersebut juga diyakini agar banten atau persembahan yang dihaturkan tetap suci.</span></span></p> <p> <span class="_5yl5"><span>Masyarakat Sekarmukti meyakini apabila Banten tersebut dibuat oleh yang bukan Krama Suci, maka hal buruk akan terjadi bagi sang Pengantin dan akan terjadi "Paceklik" di Banjar Sekarmukti. I Made Suada selaku Kelian Desa Adat Sekarmukti mengatakan "Kami akan tetap menjaga dan melestarikan apa yang diwariskan oleh leluhur kami, selain itu kami Prajuru Adat juga mendidik dan melatih Generasi muda agar mempertahankan tradisi tersebut". Ujarnya. (001/KIM BS).</span></span></p>
"Mimih dewa ratu" Pemuda Br.Sekarmukti Belok/Sidan metanding banten.
28 Aug 2018