<p> Belok Sidan (01/08/2019)<br /> Tamiang sendiri sering dimaknai dengan simbol perlindungan diri karena bentuknya seperti perisai, bentuknya yang bulat dipahami juga sebagai lambang Dewata Nawa Sanga yang merupakan penguasa sembilan arah mata angin. Tamiang juga diartikan sebagai roda alam atau cakraning manggilingan yang dipahami sebagai roda kehidupan yang selalu berputar.<br /> <br /> Selain Tamiang ada juga Endongan bentuknya seperti sebuah kompek atau tas, yang berisi perbekalan ini sebagai simbol dari bekal bisa berarti bekal bagi para leluhur dan juga bekal bagi kita dalam mengarungi kehidupan ke depan dan bekal yang laing ampuh adalah jnana atau pengetahuan. Kemudian ada sara Ter, ter merupakan simbol dari panah yang beraati senjata untuk kelengkapan perang dalam kehidupan ini dan senjata paling ampuh adalah ketenangan pikiran, sarana Sampian gantung adalah sebagai simbol penolak bala, sedangkan Nasi Kuning sebagai lambang kemakmuran.<br /> <br /> Jika kita amati dari sarana dan makna yang terkandung dalam sarana upacara saat Hari Raya Kuningan lebih identik dengan alat-alat atau senjata dalam perang. Dari sini akan mengingatkan manusia akan hakikatnya dalam kehidupan memang seperti sebuah peperangan, bagaimana mana manusia selalu berusaha berperang melawan keadaan untuk menemukan jalan dan kehidupan yang lebih baik, baik untuk kehidupan di dunia dan di akhirat nantinya.<br /> Saat Hari Raya Kuningan, manusia diharapkan uning dan eling (tahu dan sadar) untuk tetap mengendalikan diri atau indria yang tidak pernah ada batasnya. Saat ini dipuja Dewa Indra sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widi. (001/KIM BS)</p>
Tamiang dan Endongan dalam Kuningan, Apa Hubungannya??? Ini Penjelasannya.
01 Aug 2019